Jumat, 01 Juni 2012

Kitab Barincung


KITAB BARINCUNG[1]
Mari kita mencoba dengan menggunakan ingatan yang ada untuk menceritakan Kitab Barincung.
Banyak orang yang mengira bahwa kitab barincung itu adalah sebuah kitab berbentuk segi empat, dan dipotong seperti memotong ketupat. Ketupat kalau dipotong akan menghasilakan dua rencongan. Banyak pula terberita bahwa siapa yang dapat membaca kalimat yang terpotong tersebut akan sama halnya dengan mendapatkan ilmu kesaktian, ilmu pengobatan, dan bermacam-macam ilmu lainnya. Jadi artinya di dalam Kitab Barincung itu banyak terdapat ilmu pengetahuan, maka ia akan jaya selama hidupnya. Oleh karena itu Kitab Barincung itu sampai sekarang masih dicari-cari orang, dan bahkan tidak sedikit yang balampah[2] untuk mendapatkannya.

Senin, 07 Februari 2011

Datu Pujung Membangun Mesjid

Kalau kita ingin menceritakan tentang Datu Pujung, maka ceritanya cukup banyak. Tapi yang ingin saya ceritakan adalah kisah tentang Datu Pujung sewaktu beliau hendak mendirikan mesjid. Masjid yang didirikan masih ada sampai sekarang. Perlu diketahui bahwa Datu Pujung yang diceritakan ini termasuk orang yang berpengetahuan tentang agama.

Riwayat Haji Hamid Abulung



Sebenarnya cerita tentang haji hamid abulung ada hubungannya dengan haji Muhammad arsyad kalmpayan. Menurut cerita pertistiwa itu terjadi ketika sultan adam menyekolahkan keduanya ke Mekkah.
Sultan adam mengirimkan haji Muhammad arsyad kalampayan ke mekkah untuk mencari ilmu pengetahuan. Di antaranya ada pula yang bernama haji Abdul Hamid termasuk dalam lingkungan keluarga sultan, yaitu sebagai anak angkat. Ketika masih kecil ia dipungut sebagai anak oleh sultan Adam dan dipelihara hingga dewasa.